Kamis, 23 Desember 2010

purwa adigama ...lebih tinggi dari agama....itulah negara kertagama.

kalau bangsa indonesia mau menggali kembali sejarah masa lampau..maka sebenarnya akan terjawablah semua kesulitan jaman sekarang ini yang berkaitan dengan masalah konflik..di aceh, poso, jawa barat..yang ujung ujungnya dari permasalahan AGAMA. indonesia sekarang sudah ada banyak kemajuan walau undang undang PNPS/1965 belum dicabut oleh pemerintah tetapi ada terobosan terbesar dari keputusan MK bahwa tidak ada lagi istilah agama resmi atau yang diakui...semua agama sama sederajat dihadapan hukum negara indonesia..termasuk yang berkepercayaan. kalau mau jujur sejujur jujurnya..indonesia menggunakan istilah agma adalah salah kaprah..karena yang namanya agama adalah aturan atau tatanan yang dibikin oleh empu atau penasehat raja untuk mengatur kepemerintahan..makanya agama jelas bikinan manusia...seperti dalam kitab WEDHATAMA..karya mangkunegara ke 4...dalam tembang sinom bahwa..agama ageming aji..agama adalah pegangan raja untuk mengatur kepemerintahan.jadi kalau masih menggunakan agama.harusnya yang muslim marah ..karena itu jadi diartikan bikinan manusia atau budaya...padahal ini religion..artinya...bersumber dari tuhan..maka bahasa yang pas sebenarnya kepercayaan..artinya..kepercayaan islam , kepercayaan kristen , katolik, kepercayaan sapto darmo, kepercayaan kapribaden..dll, jadi netral....

bagaiman dengan purwadigama..adalah kitab tua jaman majapahit yang dibikin oleh para konsultan kerajaan untuk mengatur negara..jadi undang undang yang harus dipatuhi semua orang majapahit..baik yang hindu atau budha..sama..maka undang undang dasar negara RI..dengan dasarnya pancasila seharusnya cukup untuk mengatur selauruh warga negara indonesia...asal keposlisiannya gak memble seperti sekarang ini..pelanggaran perampasan, penindasan, pelemparan atau pemaksaan atas nama agama dibiarkan oleh polisi..apakah polisinya gak paham ya undang undang negara NKRI?

maka sekali lagi kalau mau bener pemerintah mengatur rakyatnya..coba gali lagi kearifan lokal masa lalu negara KERTAGAMA dengan bhineka tunggal ikanya.

Selasa, 07 Desember 2010

Yogyakarta yang disayang

Saat jalan jalan naik ke BOROBUDUR..aku selalu ingat kata guide katanya berasal dari boro dan dan bedhuhur...bara yang luhur...semangat keutamaan...api yang tak pernah padam.... ini ekspresi saya. tapi kalau ngayokyokarta..berasal dari ayodya dan karta..ayodya..adalah kerajaan prabu Rama ( dan dewi Sita ). sedangkan karta..artinya damai... kalau surakarta..kota yang berani damai..... kalau jakarta dari jaya dan karta...kejayaan untuk kedamaian. jadi semua yang pakai karta karta itulah sebuah tempat yang begitu damai, nyaman dan aman...sekarang yogyakarta sedang berduka karena kyai petruk lagi marah...lagi watuk, muntah, atau muntahannya lahar dingin tadinya mengembuskan awan panas itulah yogya.merapi artinya tempat mara dan api...api yang berkobar sepanjang masa..selalu aktif terus.
sebagai tempat yang indah tempatnya prabu Romo dalam pewayangan..ayodyakarto atau ngayogyakarta, atau yogyakarta sama saja bisa jadi pusat inspirasi kepemerintahan masa depan mengapa? model kepemerintahan yang gak njlimet...artinya semua terkoordinasi, integrasi, simplifikasi, dan synkronisasi dalam satu kendali RAJA ( dan kerabat dalamnya)dan ibu surinya adalah DPRD. urusan cari uang, kebijakan kebijakan, imam, sayidin paneteg panotogomo, ing alogo, kalifatullah dipegang oleh raja..keuangan untuk pembangunan dan kebutuhan rakyatnya diatur oleh DPRD....sehingga mudah gak jlimet seperti harus ada kpk, ada penyelenggara pemipenyelenggara pemilu, lu yanpenyelenggara pemilu, lu yang semua itu rawan korupsi dan menguap percuma....raja yang adil bijaksana akan nyata kalau rajanya juga seorang yang menjalankan laku seperti halnya prabu romo walau dengan pasukan kera..artinya bertemen orang orang yang lemah papa..gak punya apa apa , compang camping ..tapi mampu mengalahkan prabu Dosomuka yang sakti, yang gak bisa dimatikan, kepalanya sepeluluh, bisa terbang kemana saja...tapi adigang adigung adiguna..hancur oleh teamnya hanoman...satryo pinandhito...nebak gunung runtuh....bukan karena ingin hebat hebatan tapi karena hanoman hanya menjalankan tugas dari tuhan sampai sampai saat hanoman disuruh prabu romo daun sandiloto untuk obat. karena gak tau tanamannya dibawanya gunungnya sekalian....apakah ini mungkin kerjaan sang keraputih hanoman yang mengambil tutup nya merapi sehingga muntahlah lahar dan awan panasnya..siapa hanoman sikethek putih....siapa orang papa liman yang mlarat rat..mlarat mencit tapi tetep sepi ing pamrih...sehingga dapat kesaktian luar biasa mengobrak abrik tutup merapi..atau kyai petruk sendiri sang merapi itu..kyai petruk marah karena kyai bodronoyo..semar..di cuekin..begawan ismoyo..diabaikan .sing momong siang malem dicuekin....akibatnya petruk gak terima....inilah wujud urip nagih janji..dalam kontek sabdo palon noyo genggong..orang jawa telah lupa jawanya..lali marang jati dirine....lali marang semar..isi sing samar..ismoyo..isi kang moyo..bodro noyo....sing selalu berpihak ke rakyat kecil..bagiman sekarang apakah masih ada satryo atau pejabat yang berpihak ke kera kera..atau rakyat kecil...itulah kemarahan kyai petruk karena wong jowo nglaleke jawane...nglaleke marang sing gawe urip...ragane saka tanah jowo, budaya adat lan tradisine...sing diuja hamung hawa nepsune....

kalau ayodya karta atau yogyakarta mau nggoleki maka akan ketemu mengapa sampai mendapat musibah seperti itu....dan semua itu tidak lepas dari kontek kudu bisa bali marang asale..jatidirine..ngenut uripe dewe..laku njero...semar/ ismoyo....